ANALISIS NOVEL TERJEMAHAN
A. Identitas buku
-
Judul novel
asli : The Amateur
Cracksman
-
Judul novel
terjemahan : Petualangan Pencuri Kelas Atas
-
Pengarang
: E.W. Hornung
-
Penerjemah
: Endang
Sulistyowati
-
Penerbit
: Gagas Media
-
Tempat
terbit :
Jakarta
-
Tahun
terbit
: 2012
-
Tebal novel
: vi
+ 256 halaman
B. Sinopsis
~BEING BAD IS THE NEW GOOD~
Raffles adalah kebalikan dari sang legenda, Sherlock Holmes: seorang pencuri kelas atas (gentleman thief), tinggal di kawasan mewah di London, memiliki passion tinggi pada olahraga cricketdan juga dunia kriminal. Bersama bekas adik kelasnya, Raffles menjalani petualangan mendebarkan, mencuri barang-barang berharga sembari menghindari kejaran pihak berwenang.
TENTANG E.W. HORNUNG
Kalau bukan karena saudara iparnya, Sir Arthur Conan Doyle, E.W. Hornung tidak akan terpikir untuk menjadikan Raffles sebagai tokoh cerita berserinya. Sepanjang sejarahnya, cerita-cerita petualangan Raffles sudah beberapa kali diangkat ke layar lebar, serial televisi, dan pertunjukan teater. Malah, beberapa penulis begitu mengagumi karakter eksentrik buatan E.W. Hornung ini hingga menjadikannya sebagai inspirasi saat membuat kisah fiksi kriminalnya sendiri.
Raffles adalah kebalikan dari sang legenda, Sherlock Holmes: seorang pencuri kelas atas (gentleman thief), tinggal di kawasan mewah di London, memiliki passion tinggi pada olahraga cricketdan juga dunia kriminal. Bersama bekas adik kelasnya, Raffles menjalani petualangan mendebarkan, mencuri barang-barang berharga sembari menghindari kejaran pihak berwenang.
TENTANG E.W. HORNUNG
Kalau bukan karena saudara iparnya, Sir Arthur Conan Doyle, E.W. Hornung tidak akan terpikir untuk menjadikan Raffles sebagai tokoh cerita berserinya. Sepanjang sejarahnya, cerita-cerita petualangan Raffles sudah beberapa kali diangkat ke layar lebar, serial televisi, dan pertunjukan teater. Malah, beberapa penulis begitu mengagumi karakter eksentrik buatan E.W. Hornung ini hingga menjadikannya sebagai inspirasi saat membuat kisah fiksi kriminalnya sendiri.
C. Analisis
-
Tema :
Petualangan kedua sahabat
-
Penokohan
Tokoh
|
Karakter
|
Harry
Bunny Manders
|
Penakut
|
Jujur
|
|
Setia
kawan
|
|
Polos
|
|
Pasrah
|
|
A.J.Raffles
|
Pengecut
|
Tidak
mempunyai pendirian
|
|
Pintar
|
|
Tertutup
|
|
Dermawan
|
-
Latar
Latar
|
|
Tempat
|
|
Victorian Great Britain
|
|
London
|
|
Scotland
Yard
|
|
Waktu
|
Tahun
1800an
|
Suasana
|
Senang,
sedih, menegangkan
|
-
Alur : Pada
novel ini alu yang digunakan alur maju – mundur – maju (alur campuran).
Pengarang menceritakan petualangan para tokoh tetapi disela-sela cerita
pengarang menceritakan pengalaman masa lalu para tokoh.
Arthur Raffles adalah
anggota terkemuka dari masyarakat London, dan pahlawan olahraga nasional.
Sebagai pemain kriket ia secara teratur mewakili Inggris di pertandingan Uji.
Dia menggunakan ini sebagai kesempatan untuk melakukan sejumlah perampokan,
terutama mencuri perhiasan berharga dari tuan rumahnya. Dalam hal ini ia
dibantu oleh temannya, yang lebih muda, Bunny Manders. Kedua pria yang
terus-menerus di bawah pengawasan Inspektur Mackenzie dari Scotland Yard yang
selalu digagalkan dalam upayanya untuk tindakan kejahatan kejahatan Raffles.
Rafles tidak pernah
berhenti mencuri, dia selalu mencuri jika ada kesempatan. Bahkan dia rela
menjadi seorang pengemis demi mengejar harta yang dia incar. Bukan main dia
ahli dalam menyamar, bahkan dia jadikan judul untuk kisah yang satu ini dalam
novel ini.
Rafles pun pernah
mengalami baku tembak dengan korbannya, namun dia lolos dengan kabur membawa
kuda dari orang yang dikenalnya.
Dalam kisah terakhir,
"The Gift of Kaisar", Raffles disebutkan sebagai pelayanan atas nama
Departemen Luar Negeri yang ingin mencuri mutiara berharga dari seorang
diplomat Jerman yang tinggal di Inggris
Dia bersama Bunny
dalam kisah ini menjalankan misi yang paling berbahaya dalam kish hidup mereka,
mereka harus rela berpisah dalam misi ini karena saking berbahayanya misi ini.
Dalam kisah terakhir ini Rafles bisa dibilang gagal, karena dia ketahuan oleh
detektif yang sudah lama mengincarnya dan dia pun harus rela berpisah dengan
Bunny. Dia pun akhirnya menenggelakan diri ke laut
Dalam
novel keduanya Raffles:
Further Adventures Of The Amateur Petualangan
“Pencuri Kelas Atas” itu mulai beraksi kembali ketika Bunny yang bernama
lengkap Harry Bunny Manders memutuskan untuk menjadi perawat pria yang
sebelumnya telah ditawarkan oleh kerabatnya dari iklan pada telegram yang di
kirim oleh kantor pos Vere Street pagi itu. Bunny langsung menuju alamat yang
telah tertulis di iklan tersebut, Earl’s Court. Ia menemui Dokter Theobald yang
akan menjadi atasannya itu. Ia merupakan pelamar ketiga puluh sembilan yang
melamar sebagai perawat untuk seorang pria tua berumur 60-an yang hanya bisa
tebaring di tempat tidurnya yang berada di atas flat ini. Pria tua itu terlihat
sangat cerewet dan kasar cara berbicaranya kepada Dokter Theobald. Calon
majikannya itu, seorang pria tua yang lumpuh yang sangat lemah tak mampu lagi
untuk hidup lagi, bernama Mr. Maturin. Saat bertemu dengan Mr. Maturin, Bunny
sangat terkejut dengan apa yang ada di hadapannya. Ia sangat tidak percaya
bahwa Mr. Maturin itu adalah sahabat lamanya dulu yang telah meninggal
tenggelam di laut Mediterania yang membuatnya berada di penjara Amateur
Cracksman dua puluh tahun yang lalu, Arthur James Raffles. Dan benar ia adalah
A.J. Raffles sahabatnya dulu yang menyamar menjadi seorang Mr. Maturin pria tua
yang mengidap penyakit. Ia sangat bahagia bertemu sahabat lamaya yang kini
memang tampak menua, rambut Raffles memutih, wajah Raffles juga sepucat kertas
dan ada garis yang cukup banyak dan dalam di sudut mata dan mulut Raffles.
Semua kejadian ini memang telah
direncanakan oleh Mr. Maturin yang tidak lain adalah Raffles. Dia memang sudah
rindu dengan sahabat lamanya dan petualangan lamanya itu. Dan petualangan para
“Pencuri Kelas Atas” itu segera dimulai seperti yang telah mereka lakukan dua
puluh tahun yang lalu. Petualangan itu dimulai dari rencana Raffles untuk
mencuri piala emas di British Museum yang hampir saja tertangkap oleh polisi
setempat. Lalu mencuri berlian dari Sparks&Company, toko perhiasan ternama
di Regret Street yang itu semua mereka lakukan pada malam hari karena mereka
tidak ingin Dokter Theobald pengasuh Mr. Maturin (Raffles) itu mengetahui.
Yang akhirnya mereka bertemu dengan
sang Count ketua The Camorra (agen rahasia yang sangat mengerikan). Tepat saat
itu di bawah flat terdengar pengemis yang memainkan alat musiknya untuk
mengamen. Para pengemis itu cukup berjumlah banyak, mereka berpakaian khas
orang Neapolitan. Dan hal itu mengingatkan Raffles tentang Faustina-nya dan
sang Count, atasannya dulu saat ia bekerja di Napoli. Ia menceritakan segalanya
saat berada di Napoli kepada sahabatnya, Bunny. Sang Count adalah sosok yang
sangat kejam tetapi berhati baik kepada para pekerjanya. Tetapi satu hal yang
tidak bisa dimaafkan dari sang Count, ia telah bersekongkol membunuh
Faustina-nya. Itu semua membuat Raffles sangat marah dan setelah tragedi itu
berlangsung, saat malam terasa sangat dingin ia mengikat dan membekap mulutnya
dan meninggalkannya di ruangan dengan tirai tertutup dan rumah terkunci. Dan
Raffles yakin sang Count pasti akan membalas perbuatannya itu. Setelah
mendengar alunan musik yang dimainkan para pemain piano-organ, Raffles menarik
kesimpulan bahwa mereka adalah anggota The Camorra yang sangat khas orang
Neapolitan, tidak lain adalah suruhan sang Count untuk membalas dendam padanya
atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Suatu malam di musim gugur,
terdengar bel di flat mereka. Raffles tidak terkejut, namun Bunny sangat takut
dan berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya. Raffles yakin bahwa itu adalah
salah satu anggota The Camorra yang sedang melacak keberadaannya. Mereka
mengintip di balik tirai jendelanya, pria itu memakai mantel dan sepatu bot
aneh yang langsung meninggalkan flat. Raffles langsung bergegas mengikuti pria
itu tanpa bersama Bunny. Raffles berjanji akan kembali dalam waktu satu jam.
Dan akhirnya Raffles membuntuti pria bermatel itu yang sudah sampai di ujung
jalan. Bunny mengintip dari balik jendela, dan ternyata Raffles bukan
satu-satunya orang di jalanan yang sepi itu, ada pejalan kaki lain yang masuk
melalui ujung jalan lainnya. Tiba – tiba terdengar bel dua kali berturut-turut,
dan ternyata muncul Dokter Theobald pengasuh Mr. Maturin. Bunny sangat terkejut
akan kedatangannya, iamemikirkan kata-kata yang akan ia katakan kepada Dokter
Theobald tentang keadaan Mr. Maturin. Tapi akhirnya Bunny berhasil menaklukan
Dokter itu. Satu jam berlalu, Bunny sangat khawatir tentang keberadaan Raffles
sekarang. Waktu terus berjalan dan sampailah keesokan hari yang keberadaan
Raffles belum juga diketahui. Bel berbunyi, Bunny sangat gembira ia menyangka
itu adalah Raffles. Dan yang ia dapatkan adalah seorang pria kecil yang
ternyata suruhan Raffles yang mengetahui dimana keberadaan Raffles sekarang. Ia
menunjukkan keberadaan Raffles ke Bloomsbury Square di rumah nomor 38, mereka
tiba pukul 11.50 tepat sebelum pukul 12.00 yang dapat membunuh Raffles. Dan
akhirnya ia mendapati Raffles dengan kain hitam yang membekap mulutnya, di
hadapannya terdapat jam yang berdetak, tepat di atasnya terdapat pistol jika
waktu menunjukan pukul 12.00 maka pistol itu akan bekerja persis seperti yang
dilakukan Raffles kepada sang Count. Bunny dan seorang pria itu langsung
berlari ke arah Raffles untuk menyelamatkannya, dan setelah itu Raffles
menceritakan segalanya kepada Bunny. Lalu mereka semua mencari keberadaan sang Count
yang ternyata telah tewas tergeletak di salah satu ruangan di rumah bernomor 38
itu. Sang Count tewas karena kecerdikan Raffles yang telah ia rencanakan
sebelum ia tertangkap dan di ikat di rumah itu.
Setelah semua kejadian itu,
kehidupan Mr. Maturin berjalan seperti semula. Raffles sangat bosan dengan
kehidupannya sebagai Mr. Maturin yang hanya bisa berbaring di tempat tidurnya,
begitu juga dengan Bunny yang sudah tidak ingin lagi menjadi perawat pria. Ia
berencana untuk tidak lagi menjadi Mr. Maturin, dan akhirnya ia merencanakan
agar Mr. Maturin ini meninggal karena penyakit yang diidapnya dan menyamar
menjadi orang lain lagi agar tidak diketahui oleh Scotland Yard (kantor polisi
yang memegang kasus A.J. Raffles). Rencananya berhasil dan demi pelan-pelan
menjauhkan kecurigaan orang-orang atas masa lalu nya dengan Bunny,
keduanya memutuskan menjadi sukarelawan untuk Boer War, di sela-sela
petualangan mereka sebagai pencuri profesional. Di Boer War mereka bertemu
Kapten Bellingham yang ternyata engetahui identitas Raffles sebenarnya dan
Kopral Connal seorang yang menghianati pasukan kami, ia bersekongkol dengan
pasukan Boer. Setelah melaporkan penghianatan yang dilakukan Bunny kepada
kapten Bellingham, Kopral Connal mendapatkan hukuman atas kejahatannya dan
akhirnya Connal ditembak mati tanpa upacara dan tanpa kehebohan. Pertempuran
kembali berlangsung, peluru menembus paha Bunny dan menggores tulangnya saat
mereka sedang merayap menaiki bukit untuk memperluas wilayah taklukn pasukan
kami dan pada saat itulah mereka di hujani tembakan. Raffles menemukan tempat
persembunyian di balik batu yang akhirnya menjadikan tempat istirahat. Desingan
peluru itu masih terdengar, dan saat itu Bunny tak sanggup lagi untuk
menggerakan pistolnya. Hingga akhirnya ia mengatakan kepada Raffles sahabat
karibnya bahwa ini adalah pertempuran pertama dan terakhirnya bersama sahabat
lamanya. Dan itulah pertempuran terakhir yang dilakukan Harry ‘Bunny’ Manders.
-
Sudut
pandang : Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang
pertama pelaku sampingan. Pengarang berperan sebagai Bunny (tokoh aku) dan
pengarang lebih menceritakan lebih mendetail mengenai Raffael sebagai pelaku
utama.
-
Amanat :
·
Sesuatu hal
buruk bukan berarti akan selalu menjadi hal buruk tetapi dapat menjadi suatu
hal baru yang baik.
·
Persahabatan
itu akan selalu berlaku sepanjang masa.
·
Setidaknya
kita harus selalu mengakui kesalahan yang telah kita perbuat.
-
Gaya bahasa
:
·
Komentar :
bahasa yang digunakan dalam novel ini memang tidak ringan tetapi penerjemah
telah menerjemahkan dengan bahasa yang mudah dipahami. Terlepas dari semua itu
dalam novel ini masih di munculkan nama-nama asing seperti nama kota yang
memang tetap dalam bahasa asing seperti
·
"The Ides of March"
· "A
Costume Piece"
·
"Gentlemen and Players"
·
"Wilful Murder"
·
"Nine Points of the Law"
D. Nilai-nilai yang terkandung
-
Nilai Moral
: bekerja keras
-
Nilai Sosial
: menghargai orang lain
-
Nilai
Religius : bersyukur
-
Nilai Budaya : berkendara dengan kuda
How To Make Money From A Casino Job Online
BalasHapusA casino is the form of a gambler who sells off the property 1xbet korean or sells the stake and returns หารายได้เสริม it back to his employer. 바카라사이트 It is not only the method of