Kamis, 05 Maret 2015

The Amateur Cracksman





ANALISIS NOVEL TERJEMAHAN

A.   Identitas buku
-          Judul novel asli               : The Amateur Cracksman
-          Judul novel terjemahan  :  Petualangan Pencuri Kelas Atas
-          Pengarang                      : E.W. Hornung
-          Penerjemah                    : Endang Sulistyowati
-          Penerbit                          : Gagas Media
-          Tempat terbit                  : Jakarta
-          Tahun terbit                    : 2012
-          Tebal novel                      : vi + 256 halaman
B.   Sinopsis

~BEING BAD IS THE NEW GOOD~

Raffles adalah kebalikan dari sang legenda, Sherlock Holmes: seorang pencuri kelas atas (gentleman thief), tinggal di kawasan mewah di London, memiliki passion tinggi pada olahraga cricketdan juga dunia kriminal. Bersama bekas adik kelasnya, Raffles menjalani petualangan mendebarkan, mencuri barang-barang berharga sembari menghindari kejaran pihak berwenang.

TENTANG E.W. HORNUNG
Kalau bukan karena saudara iparnya, Sir Arthur Conan Doyle, E.W. Hornung tidak akan terpikir untuk menjadikan Raffles sebagai tokoh cerita berserinya. Sepanjang sejarahnya, cerita-cerita petualangan Raffles sudah beberapa kali diangkat ke layar lebar, serial televisi, dan pertunjukan teater. Malah, beberapa penulis begitu mengagumi karakter eksentrik buatan E.W. Hornung ini hingga menjadikannya sebagai inspirasi saat membuat kisah fiksi kriminalnya sendiri.








C.   Analisis
-          Tema : Petualangan kedua sahabat
-          Penokohan
Tokoh
Karakter
Harry Bunny Manders
Penakut

Jujur

Setia kawan

Polos

Pasrah
A.J.Raffles
Pengecut

Tidak mempunyai pendirian

Pintar

Tertutup

Dermawan

-          Latar
Latar

Tempat

Victorian Great Britain

London

Scotland Yard

Waktu
Tahun 1800an
Suasana
Senang, sedih, menegangkan

-          Alur : Pada novel ini alu yang digunakan alur maju – mundur – maju (alur campuran). Pengarang menceritakan petualangan para tokoh tetapi disela-sela cerita pengarang menceritakan pengalaman masa lalu para tokoh.
Arthur Raffles adalah anggota terkemuka dari masyarakat London, dan pahlawan olahraga nasional. Sebagai pemain kriket ia secara teratur mewakili Inggris di pertandingan Uji. Dia menggunakan ini sebagai kesempatan untuk melakukan sejumlah perampokan, terutama mencuri perhiasan berharga dari tuan rumahnya. Dalam hal ini ia dibantu oleh temannya, yang lebih muda, Bunny Manders. Kedua pria yang terus-menerus di bawah pengawasan Inspektur Mackenzie dari Scotland Yard yang selalu digagalkan dalam upayanya untuk tindakan kejahatan kejahatan Raffles.
Rafles tidak pernah berhenti mencuri, dia selalu mencuri jika ada kesempatan. Bahkan dia rela menjadi seorang pengemis demi mengejar harta yang dia incar. Bukan main dia ahli dalam menyamar, bahkan dia jadikan judul untuk kisah yang satu ini dalam novel ini.
Rafles pun pernah mengalami baku tembak dengan korbannya, namun dia lolos dengan kabur membawa kuda dari orang yang dikenalnya.
Dalam kisah terakhir, "The Gift of Kaisar", Raffles disebutkan sebagai pelayanan atas nama Departemen Luar Negeri yang ingin mencuri mutiara berharga dari seorang diplomat Jerman yang tinggal di Inggris
Dia bersama Bunny dalam kisah ini menjalankan misi yang paling berbahaya dalam kish hidup mereka, mereka harus rela berpisah dalam misi ini karena saking berbahayanya misi ini. Dalam kisah terakhir ini Rafles bisa dibilang gagal, karena dia ketahuan oleh detektif yang sudah lama mengincarnya dan dia pun harus rela berpisah dengan Bunny. Dia pun akhirnya menenggelakan diri ke laut
Dalam novel keduanya Raffles: Further Adventures Of The Amateur Petualangan “Pencuri Kelas Atas” itu mulai beraksi kembali ketika Bunny yang bernama lengkap Harry Bunny Manders memutuskan untuk menjadi perawat pria yang sebelumnya telah ditawarkan oleh kerabatnya dari iklan pada telegram yang di kirim oleh kantor pos Vere Street pagi itu. Bunny langsung menuju alamat yang telah tertulis di iklan tersebut, Earl’s Court. Ia menemui Dokter Theobald yang akan menjadi atasannya itu. Ia merupakan pelamar ketiga puluh sembilan yang melamar sebagai perawat untuk seorang pria tua berumur 60-an yang hanya bisa tebaring di tempat tidurnya yang berada di atas flat ini. Pria tua itu terlihat sangat cerewet dan kasar cara berbicaranya kepada Dokter Theobald. Calon majikannya itu, seorang pria tua yang lumpuh yang sangat lemah tak mampu lagi untuk hidup lagi, bernama Mr. Maturin. Saat bertemu dengan Mr. Maturin, Bunny sangat terkejut dengan apa yang ada di hadapannya. Ia sangat tidak percaya bahwa Mr. Maturin itu adalah sahabat lamanya dulu yang telah meninggal tenggelam di laut Mediterania yang membuatnya berada di penjara Amateur Cracksman dua puluh tahun yang lalu, Arthur James Raffles. Dan benar ia adalah A.J. Raffles sahabatnya dulu yang menyamar menjadi seorang Mr. Maturin pria tua yang mengidap penyakit. Ia sangat bahagia bertemu sahabat lamaya yang kini memang tampak menua, rambut Raffles memutih, wajah Raffles juga sepucat kertas dan ada garis yang cukup banyak dan dalam di sudut mata dan mulut Raffles.
Semua kejadian ini memang telah direncanakan oleh Mr. Maturin yang tidak lain adalah Raffles. Dia memang sudah rindu dengan sahabat lamanya dan petualangan lamanya itu. Dan petualangan para “Pencuri Kelas Atas” itu segera dimulai seperti yang telah mereka lakukan dua puluh tahun yang lalu. Petualangan itu dimulai dari rencana Raffles untuk mencuri piala emas di British Museum yang hampir saja tertangkap oleh polisi setempat. Lalu mencuri berlian dari Sparks&Company, toko perhiasan ternama di Regret Street yang itu semua mereka lakukan pada malam hari karena mereka tidak ingin Dokter Theobald pengasuh Mr. Maturin (Raffles) itu mengetahui.
Yang akhirnya mereka bertemu dengan sang Count ketua The Camorra (agen rahasia yang sangat mengerikan). Tepat saat itu di bawah flat terdengar pengemis yang memainkan alat musiknya untuk mengamen. Para pengemis itu cukup berjumlah banyak, mereka berpakaian khas orang Neapolitan. Dan hal itu mengingatkan Raffles tentang Faustina-nya dan sang Count, atasannya dulu saat ia bekerja di Napoli. Ia menceritakan segalanya saat berada di Napoli kepada sahabatnya, Bunny. Sang Count adalah sosok yang sangat kejam tetapi berhati baik kepada para pekerjanya. Tetapi satu hal yang tidak bisa dimaafkan dari sang Count, ia telah bersekongkol membunuh Faustina-nya. Itu semua membuat Raffles sangat marah dan setelah tragedi itu berlangsung, saat malam terasa sangat dingin ia mengikat dan membekap mulutnya dan meninggalkannya di ruangan dengan tirai tertutup dan rumah terkunci. Dan Raffles yakin sang Count pasti akan membalas perbuatannya itu. Setelah mendengar alunan musik yang dimainkan para pemain piano-organ, Raffles menarik kesimpulan bahwa mereka adalah anggota The Camorra yang sangat khas orang Neapolitan, tidak lain adalah suruhan sang Count untuk membalas dendam padanya atas perbuatan yang telah dilakukannya.
Suatu malam di musim gugur, terdengar bel di flat mereka. Raffles tidak terkejut, namun Bunny sangat takut dan berpikir apa yang akan terjadi selanjutnya. Raffles yakin bahwa itu adalah salah satu anggota The Camorra yang sedang melacak keberadaannya. Mereka mengintip di balik tirai jendelanya, pria itu memakai mantel dan sepatu bot aneh yang langsung meninggalkan flat. Raffles langsung bergegas mengikuti pria itu tanpa bersama Bunny. Raffles berjanji akan kembali dalam waktu satu jam. Dan akhirnya Raffles membuntuti pria bermatel itu yang sudah sampai di ujung jalan. Bunny mengintip dari balik jendela, dan ternyata Raffles bukan satu-satunya orang di jalanan yang sepi itu, ada pejalan kaki lain yang masuk melalui ujung jalan lainnya. Tiba – tiba terdengar bel dua kali berturut-turut, dan ternyata muncul Dokter Theobald pengasuh Mr. Maturin. Bunny sangat terkejut akan kedatangannya, iamemikirkan kata-kata yang akan ia katakan kepada Dokter Theobald tentang keadaan Mr. Maturin. Tapi akhirnya Bunny berhasil menaklukan Dokter itu. Satu jam berlalu, Bunny sangat khawatir tentang keberadaan Raffles sekarang. Waktu terus berjalan dan sampailah keesokan hari yang keberadaan Raffles belum juga diketahui. Bel berbunyi, Bunny sangat gembira ia menyangka itu adalah Raffles. Dan yang ia dapatkan adalah seorang pria kecil yang ternyata suruhan Raffles yang mengetahui dimana keberadaan Raffles sekarang. Ia menunjukkan keberadaan Raffles ke Bloomsbury Square di rumah nomor 38, mereka tiba pukul 11.50 tepat sebelum pukul 12.00 yang dapat membunuh Raffles. Dan akhirnya ia mendapati Raffles dengan kain hitam yang membekap mulutnya, di hadapannya terdapat jam yang berdetak, tepat di atasnya terdapat pistol jika waktu menunjukan pukul 12.00 maka pistol itu akan bekerja persis seperti yang dilakukan Raffles kepada sang Count. Bunny dan seorang pria itu langsung berlari ke arah Raffles untuk menyelamatkannya, dan setelah itu Raffles menceritakan segalanya kepada Bunny. Lalu mereka semua mencari keberadaan sang Count yang ternyata telah tewas tergeletak di salah satu ruangan di rumah bernomor 38 itu. Sang Count tewas karena kecerdikan Raffles yang telah ia rencanakan sebelum ia tertangkap dan di ikat di rumah itu.
Setelah semua kejadian itu, kehidupan Mr. Maturin berjalan seperti semula. Raffles sangat bosan dengan kehidupannya sebagai Mr. Maturin yang hanya bisa berbaring di tempat tidurnya, begitu juga dengan Bunny yang sudah tidak ingin lagi menjadi perawat pria. Ia berencana untuk tidak lagi menjadi Mr. Maturin, dan akhirnya ia merencanakan agar Mr. Maturin ini meninggal karena penyakit yang diidapnya dan menyamar menjadi orang lain lagi agar tidak diketahui oleh Scotland Yard (kantor polisi yang memegang kasus A.J. Raffles). Rencananya berhasil dan demi pelan-pelan menjauhkan kecurigaan orang-orang atas masa lalu nya  dengan Bunny, keduanya memutuskan menjadi sukarelawan untuk Boer War, di sela-sela petualangan mereka sebagai pencuri profesional. Di Boer War mereka bertemu Kapten Bellingham yang ternyata engetahui identitas Raffles sebenarnya dan Kopral Connal seorang yang menghianati pasukan kami, ia bersekongkol dengan pasukan Boer. Setelah melaporkan penghianatan yang dilakukan Bunny kepada kapten Bellingham, Kopral Connal mendapatkan hukuman atas kejahatannya dan akhirnya Connal ditembak mati tanpa upacara dan tanpa kehebohan. Pertempuran kembali berlangsung, peluru menembus paha Bunny dan menggores tulangnya saat mereka sedang merayap menaiki bukit untuk memperluas wilayah taklukn pasukan kami dan pada saat itulah mereka di hujani tembakan. Raffles menemukan tempat persembunyian di balik batu yang akhirnya menjadikan tempat istirahat. Desingan peluru itu masih terdengar, dan saat itu Bunny tak sanggup lagi untuk menggerakan pistolnya. Hingga akhirnya ia mengatakan kepada Raffles sahabat karibnya bahwa ini adalah pertempuran pertama dan terakhirnya bersama sahabat lamanya. Dan itulah pertempuran terakhir yang dilakukan Harry ‘Bunny’ Manders.


-          Sudut pandang : Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang pertama pelaku sampingan. Pengarang berperan sebagai Bunny (tokoh aku) dan pengarang lebih menceritakan lebih mendetail mengenai Raffael sebagai pelaku utama.
-          Amanat :
·         Sesuatu hal buruk bukan berarti akan selalu menjadi hal buruk tetapi dapat menjadi suatu hal baru yang baik.
·         Persahabatan itu akan selalu berlaku sepanjang masa.
·         Setidaknya kita harus selalu mengakui kesalahan yang telah kita perbuat.
-          Gaya bahasa :
·         Komentar : bahasa yang digunakan dalam novel ini memang tidak ringan tetapi penerjemah telah menerjemahkan dengan bahasa yang mudah dipahami. Terlepas dari semua itu dalam novel ini masih di munculkan nama-nama asing seperti nama kota yang memang tetap dalam bahasa asing seperti
·  "The Ides of March"
·  "A Costume Piece"
·  "Gentlemen and Players"
·  "Le Premier Pas"
·  "Wilful Murder"
·  "Nine Points of the Law"



D.   Nilai-nilai yang terkandung
-          Nilai Moral : bekerja keras
-          Nilai Sosial : menghargai orang lain
-          Nilai Religius : bersyukur
-          Nilai Budaya : berkendara dengan kuda

1 komentar:

  1. How To Make Money From A Casino Job Online
    A casino is the form of a gambler who sells off the property 1xbet korean or sells the stake and returns หารายได้เสริม it back to his employer. 바카라사이트 It is not only the method of

    BalasHapus